Pers harus mampu menunjukkan kaitan-kaitan antara masalah-masalah yang saling mempengaruhi secara jelas tanpa penyederhanaan yang menyesatkan, sehingga orang dapat mengantisipasi tantangan dan peluang baru. Dia harus mampu memantau dan memberitakan situasi yang nyata biarpun berlainan jadinya dari yang direncanakan: suatu syarat mutlak supaya koreksi seperlunya dapat diadakan, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat.
Kalimat di atas adalah sepenggal dari bagian akhir pidato Dr. Soejatmoko (1922-1989) yang diberinya judul “Indonesia Menghadapi Perobahan Dunia: Peran Informasi.” Ia menyampaikannya sebagai pidato perdana saat peresmian Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) di Auditorium Udayana, Wisma Antara, Jakarta, pada hari Sabtu, 23 Juli 1988.
Judul:
Etika Pers, Bahasa Jurnalistik, dan Berita Pemilu (Catatan Diskusi Memperingati 21 Tahun Lembaga Pers Dr. Soetomo
Penyusun:
Priyambodo RH, Samsuri
Penyunting:
Atmakusumah
Penerbit:
LPDS bekerjasama dengan PT Djarum Bakti Pendidikan, November 2009
Tebal:
ix +171 halaman
ISBN:
978-979-95518-7-0
Walau telah melintasi rentang waktu dua dasawarsa, apa yang dikemukakan Dr. Soedjatmoko masih aktual bagi kehidupan pers yang penuh dinamika. LPDS selama 21 tahun ini senantiasa berupaya menjadi bagian, bahkan berada di garda terdepan, dalam dinamika pers nasional dan sekaligus meretas jejaring dengan pers global. Para pendiri, pengajar utama, dan alumni LPDS selama ini termasuk dalam jajaran sosok yang memperjuangkan kemerdekaan pers sebagai bagian kebebasan berekspresi dengan mengutamakan profesionalisme dan menjaga kode etik jurnalistik.
Dalam 21 tahun terakhir ini LPDS sekurang-kurangnya telah mendidik 5.000 wartawan dan lebih dari 2.500 pejabat hubungan masyarakat. Selain itu, LPDS juga senantiasa aktif mengadakan lokakarya dan diskusi secara reguler menyangkut pengembangan keterampilan jurnalistik dan pemahaman kode etik jurnalistik (KEJ). Dengan dukungan para mitra, LPDS juga secara berkala mengadakan diskusi dan lokakarya yang mengangkat serangkaian topik aktual.
Buku ini juga berangkat dari kegiatan Seri Lokakarya, yang diselenggarakan bertepatan dengan hari ulang tahun ke-21 LPDS. Diskusi yang bertemakan “Seri Lokakarya Media Massa: Menegakkan Etika, Meluruskan Kekacauan Bahasa, dan Mengevaluasi Pemberitaan Pers” tersebut diselenggarakan pada 21 – 23 Juli 2009.
Di hari ulang tahunnya yang ke-21 itu pula LPDS meluncurkan laman (situs Internet) http://reporter.lpds.or.id sebagai pendukung laman http://www.lpds.or.id yang melibatkan jejaring alumni dan mitra. Jika laman http://www.lpds.or.id bersifat sebagai jendela informasi, maka http://reporter.lpds.or.id lebih mengarah ke jurnal jurnalistik dan memindahkan 27 edisi majalah Reporter yang pernah diterbitkan LPDS atas gagasan D.H. Assegaff menjadi versi elektronik (e-paper). Melalui dua laman ini pula para pengajar senior LPDS membuka konsultasi publik secara interaktif, mulai dari kolom kode etik dan kasus pers melalui atmakusumahmenjawab ( atmamenjawab@lpds.or.id ) yang diasuh tokoh kebebasan berekspresi dan pers Atmakusumah Astraatmadja hingga studi bahasa jurnalistik dan kaidah jurnalisme ber-Internet (cyberjournalism).
Serangkaian kegiatan LPDS hingga terwujudnya buku ini tentunya guna melanjutkan semangat para syuhada dan semua pemangku kepentingan dalam ranah jurnalisme di Indonesia untuk membentengi kemerdekaan pers. Buku ini juga merekam kembali sekumpulan naskah pidato saat LPDS diresmikan 21 tahun lalu, yang informasinya tetap aktual hingga kini, yakni pidato Jakob Oetama, H. Harmoko, dan Dr. Soedjatmoko.
Dalam kaitan ini pula LPDS mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang selama ini telah membantu. Utamanya kepada mitra pendukung kegiatan HUT ke-21 LPDS, yakni Dewan Pers, harian Kompas, Pikiran Rakyat, Jurnal Nasional, dan majalah Info Gading. Secara khusus diucapkan pula terima kasih kepada H. Soewarno Sirad dan Rudijanto Gunawan dari Djarum Bakti Pendidikan – PT Djarum.
Semoga LPDS senantiasa mendapat karunia Tuhan Yang Maha Kuasa untuk selalu mampu berbuat baik guna menjadi yang terbaik dalam menjaga kemerdekaan pers melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan jurnalistik berbasiskan kepentingan publik.
Jakarta, 23 Juli 2009
Priyambodo RH
Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dr. Soetomo
Published in