Pers Dibutuhkan untuk Keberhasilan Diplomasi

JAKARTA – Keberhasilan diplomasi Indonesia di luar negeri sangat membutuhkan partisipasi dari media massa. Para diplomat Indonesia harus bisa bekerja sama dengan pers dari masing-masing negara sebagai corong kampanye diplomasi Indonesia.


Hal tersebut yang menjadi inti diskusi “Diplomasi Posisi dan Peran Pers” yang diselenggarakan dalam rangka ulang tahun ke-22 Lembaga Pers Doktor Soetomo (LPDS), di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (23/7).

Bachtiar Aly, mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Mesir, mengatakan keberhasilan dirinya menjadi diplomat di Mesir salah satunya karena didukung oleh media massa di negara kawasan Timur Tengah tersebut.

Di dalam negeri, menurut wartawan senior Sabam Leo Batubara, pers telah beberapa kali berhasil mendukung diplomasi Indonesia. Salah satunya adalah peran pers dalam bencana tsunami di Aceh pada 26 Agustus 2006.

“Pers berhasil menarik perhatian dunia ke Aceh,” kata Sabam yang merupakan mantan Wakil Ketua Dewan Pers. Selain itu, menurut Bambang Harymurti, pers di Indonesia makin dewasa dalam memberitakan isu-isu yang bertendesi pada konflik dua negara.

Dia mengambil contoh pemberitaan tentang kasus Teluk Ambalat dan kasus penganiayaan Manohara Odelia Pinot oleh suaminya yang merupakan anggota keluarga kerajaan Malaysia.

Pada dua pemberitaan tersebut, pers Indonesia berusaha mengungkap fakta dengan cover both side serta memberitakan dengan lengkap karena persoalannya memang kompleks.

“Kalau pers Indonesia tidak profesional, pasti pemberitaan tersebut berakibat pada konflik dua negara,” kata Bambang. don/N-1

Sumber: harian, Koran Jakarta / Sabtu, 24 Juli 2010

http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=58071

Published in Kliping Berita