(Sumber: tempointeraktif.com)
Jakarta (TEMPO Interaktif) – Berdirinya media online baru bukan lagi berita karena setiap hari selalu ada. Tapi model bisnis Globalpost.com, yang diluncurkan 12 Januari silam, berbeda dengan yang sekarang ada. Setidaknya, sebagian pelanggan tidak gratis.
Saat ini hampir semua media online gratis dan hanya mengandalkan pemasukan dari iklan. Tapi GlobalPost lain. Mereka memang memiliki halaman yang digratiskan bagi pembaca manapun. Tapi mereka juga memiliki halaman yang hanya bisa diakses pelanggan.
Untuk menambah daya tarik agar pembaca mau berlangganan, mereka yang membayar tidak hanya mendapat laporan eksklusif. Tapi mereka juga bisa melakukan teleconference atau bertemu dengan para wartawannya.
Apalagi para wartawannya tergolong kelas jagoan. Ada bekas wartawan Washington Post Caryle Murphy di Arab Saudi atau bekas wartawan Time yang menjadi novelis Matt Beynon Rees di Yerusalem.
Pelanggan yang membayar termahal, yakni US$199 setahun, bahkan bisa mengusulkan ide tulisan. “Jika Anda anggota, Anda memiliki suara di rapat redaksi,” kata Charles Sennott, pendiri GlobalPost.
Keanggotaan ini membuat para pelanggan “merasa bagian komunitas” yang biasanya memandang ruang redaksi itu seperti benteng tak tertembus.
Sampai saat ini hanya puluhan orang yang berlanggan. Targetnya, akhir tahun ini bakal terkumpul 2.000 pelanggan. Sedang pembaca gratis terus menanjak. Dalam dua bulan, sudah 250 ribu orang yang pernah berkunjung setidaknya sekali, jauh lebih tinggi dari 90 ribu yang ditargetkan.
Para pembaca bisa menemukan berita investigatif panjang dan feature-feature menarik di sini. Kualitas tulisan di GlobalPost boleh disebut jarang yang menyaingi.
Meski begitu, iklan masih lambat. Baru ada iklan asuransi yang mengontrak setahun dan iklan perguruan tinggi yang masih berstatus uji coba.
Pendapatan yang langsung tinggi malah datang dari media lain yang memanfaatkan jaringan luas dan laporan mendalam mereka. Sejumlah koran sudah menandatangani kontrak untuk membeli artikel dari mereka.
Sedang radio CBS sudah menandatangani kontrak untuk menghubungi para koresponden GlobalPost. Stasiun televisi “Worldfocus” juga berlangganan berita hasil liputan wartawan GlobalPost yang kemana-mana membawa kamera video murah dan populer, Flip.
Para koresponden GlobalPost, sebanyak 65 juta dari seluruh dunia. Gaji dasar untuk mereka hanya US$1.000 sebulan bagi empat tulisan ditambah saham GlobalPost. Menurut Sennott, mereka mendapat lamaran dari 500 wartawan. (NEW YORK TIMES/NURKHOIRI)
Sumber: www.tempointeraktif.com / Selasa, 24 Maret 2009
Published in