Media Online Sering Gunakan Bahasa “Pasar”, Kenapa?

JAKARTA, KOMPAS.com – Tuntutan perkembangan teknologi dan kecepatan pada media online terkadang memaksa media ini memakai bahasa pasar dalam kalimat jurnalistiknya. Apakah ini boleh di tengah ajakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar?

“Media online cenderung mengambil istilah atau kosa kata yang populer di masyarakat, meski belum baku,” kata Arifin Asydhad, Wakil Pemimpin Redaksi Detik.com dalam diskusi di Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) Jakarta, Jumat (23/10).

Menurut Arifin, walau ia mendukung penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, akomodasi terhadap bahasa pasar terpaksa dilakukan. “Seiring kecepatan penyampaian informasi dan demi kecepatan pembaca dalam memahami konten yang disampaikan,” ujar Arifin.

Dalam pendapatnya, ia mengutip pernyataan Rosihan Anwar wartawan senior. Menurut Rosihan, bahasa jurnalistik tidaklah memiliki cara yang khusus, melainkan tetap mengikuti perkembangan pemakaian kata dan istilah yang ada, dikenal dan dipakai dalam masyarakat.

“Istilah-istilah bahasa pasar itu lebih gampang dipahami oleh masyarakat,” timpal Arifin. (ONE. Editor: mbonk)

Sumber: www.kompas.com / Jumat, 23 Oktober 2009 | 14:00 WIB

 

Published in Berita LPDS