Wartawan Perlu Kreatif Pilih Kata

Jakarta (Berita LPDS) – Selain harus menguasai fakta, wartawan perlu memerhatikan jangka waktu publikasi dan pemilihan kata untuk beritanya. Majalah mingguan, misalnya, akan membuat berita dari sisi yang berbeda atau memilih kata (diksi) yang tidak sama dengan koran harian. Lebih jauh, kemampuan televisi untuk menyajikan informasi dengan lebih cepat semakin mendesak wartawan media cetak untuk kratif.

“Memilih kata yang tepat hanya dimiliki jika wartawan menguasai sejumlah besar kosa kata,” kata TD Asmadi saat menjadi pengajar pada Program Pelatihan Jurnalistik Intensif (PJI) Angkatan ke-26 untuk hubungan masyarakat (humas) di LPDS, Jakarta, Kamis (28/5).

Menurut pengajar tetap LPDS ini, wartawan harus punya daya pikir kuat dan tidak cepat puas ketika mendapat bahan. Ia juga menekankan pentingnya kemampuan memilih kata, khususnya untuk judul berita. Tujuannya agar orang tertarik membaca atau melihat berita dan dapat segera memahami isinya.

Judul berita beberapa suratkabar sehari setelah meninggalnya mantan Presiden Soeharto, 27 Januari 2008, menjadi contoh menarik. Ketika itu, harian Kompas menurunkan berita utama berjudul “Warisan Soeharto.” Sementara harian Jawa Pos memilih menggunakan judul “Soeharto mangkat”. Rakyat Merdeka memuat judul yang unik, yaitu “Soeharto Berhenti di Titik 13:10”. Judul yang hampir sama dimuat harian Tribun Jabar: “The End 13:10 WIB”.*

 

Published in Berita LPDS