www.riaubisnis.com / Friday, 04 February 2011 09:14
Terbatasnya sumber daya alam untuk kebutuhan minyak tanah menjadikan Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) harus mensosialisasikan secara ekstra pembatasan penggunaan bahan bakar jenis ini oleh masyarakat. Dalam menjalankan misi tersebut, LPDS mengadakan Seminar Publik Energi Masyarakat yang bertajuk Elpiji Bersih, Murah Aman, dan Ramah Lingkungan. Kegiatan ini diselenggarankan di lantai 2 hangtuah hall Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (2/2/2011).
Pada pertemuan ini, panitia mendatangkan beberapa narasumber berkompeten, seperti Dr. Edyanus Herman Halim, SE.,MS dari pengamat ekonomi, Raharjanto, S.sos dari pengelola SPBE PT. Awal Bros Riau, Raja Isyam Azwar dari Pimred Riau Pos. Sementara itu, para peserta seminar di ikuti oleh kalangan mahasiswa serta rekan jurnalis.
Raharjanto mengatakan bahwa kekayaan alam di Indonesia yang berupa elpiji jumlahnya sangat melimpah melebihi persediaan minyak bumi. Secara ekonomi Elpiji lebih irit penggunaannya. Adapun berita tentang tabung gas elpiji 3kg yang meledak itu, menurutnya, bukanlah tabung produksi Pertamina.
“Dengan adanya perubahan dari minyak tanah ke gas elpiji, subsidi minyak tanah pelan-pelan akan dicabut. Diharapkan program pemerintah konversi gas elpiji bisa menyentuh kebutuhan masyarakat,” paparnya.
Alasan pemerintah melakukan konversi minyak tanah ke Elpiji, pertama berdasarkan kesetaraan nilai kalori, subsidi Elpiji lebih rendah daripada subsidi minyak tanah. Penghematan subsidi dapat mencapai Rp 30,-trilyun/tahun jika program ini berjalan. Kedua, Elpiji lebih sulit dioplos dan disalahgunakan, ketiga, Elpiji lebih bersih dari minyak tanah, keempat subsidi Elpiji secara luas sudah diterapkan dinegara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand.
Elpiji memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan minyak tanah. Ia menjelaskan, minyak tanah menghasilkan asap dan berbau, sehingga dapat menimbulkan pencemaran udara. “Yang lebih parahnya minyak tanah tersebut dapat diselundupkan dengan mudah,” terangnya.
Mengingat akan fungsinya, Elpiji harus disimpan dalam tabung baja dengan desain khusus dan tidak dapat dibeli secara eceran dan pelanggan harus membeli tabung Elpiji terlebih dahulu. Keuntungan lain dari Elpiji adalah dalam 1kg sama dengan 2 liter minyak tanah, apabila memasak air dengan elpiji hanya dengan waktu 5 menit, tetapi kalau minyak tanah bisa 10-15 menit, elpiji lebih hemat.
“Selain itu jika harga minyak tanah bisa mencapai Rp 8500 per liternya, HET untuk tabung gas elpiji ukuran 3 kg hanya Rp 14 ribu per tabung yang tahan hingga 10 hari untuk keperluan rumah tangga,”tambahnya.
Sumber: http://riaubisnis.com/index.php/cosmo-news/2542-lpds-sosialisasikan-penggunaan-hemat-bahan-bakar
Published in