Jakarta, ClimateReporter – Restorasi gambut tak gampang dilakukan. Para pemangku kepentingan enggan melakukannya.
Hartono Prawiratmadja, sekretaris Badan Restorasi Gambut, menyatakan ini dalam sambutan menerima 10 wartawan peserta lokakarya Meliput Perubahan Iklim di kantor BRG di Gedung Sekretariat Negara, Jalan Teuku Umar 10, Menteng, Jakarta Pusat, 23 Agustus 2016
“Moga-moga kunjungan rekan-rekan sekalian ke kantor kami bisa memberikan semangat bagi kami karena pekerjaan BRG ternyata tidak gampang, melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak gampang. Para stakeholdersnya sebenarnya tdk mau melakukan pekerjaan itu,” kata Hartono kepada wartawan dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Para wartawan adalah peserta lokakarya Meliput Daerah Ketiga Angkatan Keempat (MDK IV). Dalam lokakarya 9 hari 23-31 Agustus, mereka dapat tugas meliput isu iklim di daerah yang mereka belum kenal, disebut daerah ketiga. Daerah pertama adalah daerah asal masing-masing. Daerah kedua ialah Jakarta tempat mereka mendapat penjelasan penugasan.
Lokakarya diselenggarakan Lembaga Pers Dr. Soetomo dengan bantuan dana kedutaan besar Kerajaan Norwegia.
Dalam praktik, wartawan asal Indonesia bagian barat dapat tugas meliput di Indonesia bagian timur. Sebaliknya, wartawan asal bagian timur melangkah ke Indonesia bagian barat sebagai daerah tujuan liputan. Empat wartawan meliput restorasi gambut di Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah.
Perpres
Hartono menjelaskan BRG dibentuk Presiden Joko Widodo (dengan Peraturan Presiden no 1 Tahun 2016 pada 6 JanJanuari 2016) menyusul bencana kebakaran yang terjadi 2015.
Dalam kebakaran hutan dan lahan gambut Juli hingga November 2015, sebanyak 2,6 juta hektare hangus di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebanyak 43 juta orang terekspos kabut asap beracun.
“Bencana cukup dahsyat untuk ukuran kebakaran yang terjadi di Indonesia. Jadi kebakaran tahun 2015 menjadi titik balik bagi kita semua untuk bagaimana melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan sehingga kejadian 2015 tidak terjadi lagi,” Hartono mengatakan.
Sesuai Perpres, wilayah kerja BRG mencakup tujuh provinsi untuk merestorasi gambut seluas dua juta hektare selama 2016 hingga 2020. Provinsi-provinsi tersebut adalah Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua.
Hartono menyatakan negara pertama yang memberikan dukungan bagi terlaksananya tugas BRG ialah Norwegia. Ia menyatakan BRG “sangat berterima kasih” pada pemerintah Norwegia yang telah berperan serta pertama kali mendukung pelaksanaan restorasi gambut.
Priyambodo RH, Direktur Eksekutif LPDS, mengantar rombongan wartawan dalam kunjungan ke BRG. Turut hadir Bambang Harymurti sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Multimdia Adinegoro. YPMA adalah induk LPDS. Dari kedutaan Norwegia hadir minister counsellor Hilde Solbakken dan counsellor bidang kehutanan dan iklim Lisetta Trebbi.
Myrna Safitri, Deputi III Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan, memberi uraian tentang program BRG. Secara terpisah Kepala BRG Nazir Foead bertemu bicara 15 menit dengan para peserta sebelum menuju acara di luar.
Peserta
Sepuluh peserta MDK IV pernah menjadi peserta lokakarya LPDS Meliput Perubahan Iklim dua hari di daerah mereka masing-masing. Mereka ialah
1. Jeane B. Rondonuwu, Sulutdaily.com, Manado, dengan penugasan ke Kabupaten Pulangpisau, Kalimantan Tengah
2. Mismaya Alkhaerat, Ve Channel TV, Makassar, ke Kabupaten Kampar, Riau
3. Hairil Hiar, Liputan6.com, Ternate, ke Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
4. Natalis Stefanus Arie Bagus Poernomo, Harian Tabura Pos, Manokwari, ke Jambi
5. Christopel Paino, Mongabay Indonesia, Gorontalo, ke Balikpapan, Kalimantan Timur
6. Ferry Susanto Arsyad, inilampung.com, Bandarlampung, ke Tomohon, Sulawesi Utara
7. Handi Yanuar, Harian Rakyat Sumbar, Padang, ke Gorontalo
8. Imay Kencana Sembiring Maha, Radio IDC FM, Balikpapan, ke Lombok, NusaTenggara Barat
9. Agus Nuryadhyn, Harian Bangka Pos, Pangkal Pinang, ke Makassar
10. Jogi Sirait, Majalah Gatra, Jambi, ke Manokwari, Papua Barat.
Published in