Jakarta – Media Informasi Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta tidak hanya menyajikan berita seputar kegiatan kampus. GEMA Magazine, nama media perguruan tinggi itu, juga mempublikasikan berbagai informasi aktual seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, sains, dan teknologi digital. GEMA merupakan salah satu badan otonom di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) yang bergerak dalam bidang penyampaian informasi atau produk Pers.
Menurut Muhammad Ardiansyah, Pemimpin Redaksi GEMA PNJ, medianya memiliki produk yang dikemas dalam dua platform, yaitu cetak dan digital. Dalam format digital, selain website juga memanfaatkan media sosial seperti Youtube, X, dan Tik Tok. “Selain bertujuan untuk memperluas audiens, pemanfaatan platform digital juga untuk pembelajaran mahasiswa,” kata Ardi, panggilan Muhammad Ardiansyah, pada Selasa, 12 November 2024.
Ardi yang juga mahasiswa jurnalistik semester 5 ini, menjelaskan bahwa visi dan misi GEMA menjadi pers kampus yang aktif dan terdepan menyampaikan informasi. Sebagai media pembelajaran, keaktifan redaksi dalam update berita diwujudkan melalui rapat. Redaksi GEMA mengadakan rapat rutin seminggu sekali menentukan tema berita yang akan ditayangkan. Salah satu kriterianya yaitu relevan audiens dan menjadi minat mahasiswa. “Ini dilakukan guna menjaga kontinuitas sekaligus aktualitas konten,” kata Ardi.
Per kampus seperti GEMA, Ardi mengungkapkan, juga menghadapi tantangan dalam menjembatani kepentingan redaksi dengan pihak kampus. “Tantangan terbesar adalah perbedaan pandangan antara pihak kampus dengan aspirasi kami terhadap isu tertentu,” kata Ardi. Sebagaimana media mainstream, GEMA juga memiliki mekanisme internal dalam mengambil keputusan atau sikap terkait berita.
“Ada kalanya kami melihat suatu isu perlu diberitakan, namun pihak kampus khawatir hal tersebut dapat memicu kegaduhan atau mencoreng nama baik perguruan tinggi. Untuk isu-isu yang sensitif ini kami akan berunding dengan seluruh awak redaksi. Jika memang terlalu berbahaya, ada kemungkinan kami tidak akan mempublikasikan. Keputusan akhir tergantung pada kesepakatan bersama,” ujar Ardi tanpa menyebutkan contoh isu sensitif yang dimaksud.
GEMA telah hadir ke publik kampus PNJ lebih dari seperempat abad. Berdiri sejak 1997 hingga sekarang terus eksis. Mengikuti perkembangan teknologi informasi, media ini terus berusaha memanfaatkan platform digital untuk menampilkan karya kreatif dan inovasi mahasiswa. Sejumlah rubrik seperti Lenspedia dan Pojokkarya di website GEMA disediakan buat mereka.
Rona Ramadhani, mahasiswa jurusan jurnalistik semester 5, menyebut bahwa GEMA sangat membantunya dalam mengikuti perkembangan aktivitas PNJ. “Saya sering membaca konten-kontennya, terutama berita seputar kampus dan informasi akun media sosial untuk menambah wawasan,” kata Rona. Ia berharap GEMA PNJ terus meningkatkan kualitas produknya dan semakin profesional. “Ini sekaligus menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan minat dalam bidang jurnalistik”. (Sausan Rofiqoh -Mhs Magang PNJ/ES)
Published in