HUT LPDS ke-37: Diskusi dan Peluncuran Buku Atmakusumah

Jakarta – Menandai usianya ke-37, LPDS,  Rabu, 23 Juli 2025 menggelar diskusi dan peluncuran buku Atmakusumah: Merawat Kemerdekaan Pers yang dihadiri berbagai kalangan. Acara yang berlangsung di Gedung Perpustakaan Nasional tersebut diakhiri dengan makan bersama dan bermain musik  angklung yang dimainkan para undangan.

Dalam diskusi “Merawat Kemerdekaan Pers pada Era Disrupsi Media” yang dipandu Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Zulfiani Lubis, dua pembicara lain, Bambang Harymurti dan Anggota Dewan Pers Muhamad Jazuli, selain sama-sama menunjuk peran penting Atmakusumah dalam memperjuangkan kemerdekaan Pers di Indonesia juga menegaskan pentingnya kode etik dan profesionalisme wartawan dalam menjalankan tugas untuk menghasilkan karya berkualitas.

Jazuli menyatakan sampai akhir Juni ada sekitar 600-an pengaduan yang masuk ke Dewan Pers dan hampir seluruhnya teradu, yakni media, dinyatakan bersalah. Angka itu, ujarnya, menyiratkan bagaimana kondisi media dan wartawan yang belum menyadari pentingnya kode etik dan akurasi dalam penulisan atau penyiaran berita. Menurut Jazuli hampir semua media yang diadukan tersebut adalah media siber. Menurut Jazuli Dewan Pers tidak mungkin membatasi kemunculan media siber. “Yang dilakukan Dewan Pers adalah untuk menjadi media yang terverifikasi, Dewan Pers memberikan syarat yang ketat, antara lain adanya BPJS dan gaji yang dibuktikan dengan adanya slip gaji,” ujarnya.

Uni Lubis menekankan bahwa kini, dalam perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang cepat, pers juga dituntut hati-hati agar kreatifitas tetap berkembang. Uni memandang independensi pers tetap merupakan kunci penting untuk menjaga kemerdekaan pers. Hal yang sama juga ditekankan oleh Bambang Harymurti, yakni independensi news room harus bersih dari siapa pun termasuk pemilik modal. Menurut Bambang, pers kini juga tengah bertarung melawan hegemoni platform raksasa.

HUT LPDS juga dihadiri anggota Dewan Pers Timor Leste Suzana Cardoso, Guru Besar Jurnalisme dari  Washington University, Janet Steele,   para perwakilan sponsor serta para praktisi komunikasi.

Lestantya R. Baskoro editor buku Atmakusumah Merawat Kemerdekaan Pers, dalam sambutan peluncuran buku, menceritakan perihal  ide awal penulisan buku itu dan mengisahkan bagaimana dekatnya Atmakusumah, yang juga direktur eksekutif pertama LPDS,  dengan sejumlah staf LPDS yang sudah dinilai sebagai keluarganya. “Atmakusumah adalah orang terakhir yang berlangganan koran di rumahnya, Kompleks Perumahan PWI Cipinang, ” ujar Baskoro mengutip cerita keluarga Atmakusumah. (sup)

 

Published in Berita LPDS