KENDARI–MICOM: Tindak kekerasan dan intimidasi terhadap pekerja pers kembali terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Kali ini, korbannya, Dony Oktayudha, wartawan stasiun televisi nasional Indosiar Jakarta yang bertugas di Sulawesi Tenggara.
Insiden penyerangan ini terjadi saat korban melakukan peliputan aksi demonstrasi sekelompok massa yang diduga mahasiswa di ruas Jalan Ahmad Yani, Kota Kendari. Kejadian bermula ketika beberapa orang dari barisan pengunjuk rasa terlihat oleh korban sedang menganiaya salah seorang pengguna jalan.
Korban yang kebetulan sedang berada di lokasi kejadian lantas merekam peristiwa tersebut.
Diduga, para pengunjuk rasa tidak terima aksi mereka yang sedang menganiaya seorang pengguna jalan direkam korban.
Tanpa diduga, tiba-tiba saja beberapa orang dari pengunjuk rasa langsung menyerang korban dengan pukulan dan senjata tajam.
Akibat penyerangan ini, Dony mengalami luka serius di bagian tangan kiri hingga harus menjalani perawatan di RS Bhayangkara Kendari.
“Saat saya sedang ambil gambar, tiba-tiba beberapa dari mereka (demonstran) sekitar lima orang menyerang dan memukul saya, dan dua orang yang menyerang saya pakai badik,” ujar Dony, saat ditemui media di Polres Kendari, Senin (22/8).
Tindak kekerasan dan intimidasi yang dilakukan pengunjuk rasa terhadap korban mendapat reaksi keras dari sejumlah organisasi wartawan yang ada di Sulawesi Tenggara, seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kendari dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sultra.
Perwakilan kedua organisasi wartawan ini kemudian mendatangi markas Polresta Kendari untuk menuntut Kapolresta Kendari AKBP Yuyun Yudhantara memberi keadilan bagi korban dan segera menangkap dan memberikan sanksi tegas terhadap para pelaku.
“Kepolisian harus segera memproses kasus ini dalam waktu cepat demi memberikan keadilan bagi korban,” terang Midwan, Ketua AJI Kendari.
Sejumlah wartawan mengharapkan agar kepolisian Kota Kendari segera mengungkap kasus ini karena saat ini banyak mahasiswa di Kendari yang selalu membuat kericuhan.
Aksi-aksi mahasiswa di Kendari melebihi preman.
Jika polisi tidak mengungkap kasus ini maka tidak menutup kemungkinan kasus akan terjadi lagi, karena beberapa kasus premanismen yang terjadi di Kendari yang dilakukan mahasiswa banyak tidak terungkap.
Kapolres Kendari AKBP Yuyun Yudhantara yang didampingi oleh Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Fahrul Rozy berjanji akan memprioritaskan pengusutan kasus ini. Kapolres menambahkan akan menangkap koordinator pengunjuk rasa.
“Polisi telah mengantongi nama koordinator pengunjuk rasa, tinggal ditangkap,” tegas Yuyun. (HM/OL-10)
Sumber: www.mediaindonesia.com / Selasa, 23 Agustus 2011 11:08 WIB
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/08/23/253305/290/101/Wartawan-Indosiar-Kendari-Diserang-Pengunjuk-Rasa
Sumber ilustrasi: www.contemporaryrelations.eu
Published in