LPDS Menggelar Workshop Kepenulisan Disabilitas

 Jakarta – Bersama Kamibijak.com, LPDS, Rabu, 28 April 2021 menggelar Virtual Workshop bertajuk “Media Berdaya, Disabilitas Berjaya.” Acara ini diisi dan dimeriahkan dengan pemutaran film tentang  disabilitas dengan menampilkan sutradara Ucu Agustin, yang berada di Washington.

Ucu Agustin (kiri atas) dan Maria D.Andriana (kanan, moderator)

Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian acara HUT LPDS ke-33 yang puncaknya, pada 23 Juli 2021, akan diselenggarakan webinar akbar dengan tema “Media dan Disabilitas,” dengan  menghadirkan antara lain Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh sebagai pembicara.

Acara yang dimulai pukul 12.00 WIB berlangsung hingga sekitar pukul 16.00. Satu jam permulaan diisi pemutaran film “Sejauh Ku Melangkah” karya Sri Agustin. Usai pemutaran Sri menceritakan bagaimana proses pembuatan film ini dan visinya. Inti film ini menggambarkan persahabatan dua remaja perempuan  tunanetra –sama-sama warga Indonesia- yang satu tinggal di Indonesia dan yang lain di Amerika. Film ini tak hanya menggambarkan apa pandangan keduanya perihal “nasib” yang mereka terima, tapi juga perbedaan pendidikan di sekolah yang masing-masing mereka alami. Film ini mengetengahkan  optimisme mereka akan masa depan yang akan mereka hadapi.

Workshop ini diadakan juga untuk “mengantarkan” para peserta untuk ikut  lomba kepenulisan tentang Disabilitas yang berhadiah total Rp 33 juta. Hadir sebagai pemberi materi Direktur Eksekutif LPDS Hendrayana yang mengetengahkan perihal Kode Etik Wartawan, pengajar LPDS A.A Ariwibowo dan Lestantya R. Baskoro yang masing-masing membawakan materi “bagaimana menulis feature,” dan “Cara Menulis Opini tentang Disabilitas.” Rangkaian workshop  ini  dipandu opengajar LPDS, Maria D. Andriana yang berada di Sumba.

Hadir pula dalam acara ini Paulus Ganesha, pendiri Kami Bijak yang menceritakan perkembangan organisasi dan media yang ia dirikan. Paulus sendiri adalah disabilitas dengan kekurangan pada pendengaran (tuli). Untuk acara yang dihadiri lebih dari 100 orang ini –puluhan lainnya mengikuti melalui saluran youtube—LPDS menyediakan dua pemandu bahasa isyarat. “Kami meminta bantuan mereka karena sejumlah peserta yang ikut acara ini tidak bisa mendengar atau tuli,” kata Manager Program  LPDS, Indria Prawitasari. [b]

Published in Berita LPDS