Wartawan Harus Cermat Pilih Bahasa

Jakarta (Berita LPDS) – Pengajar dari LPDS, TD Asmadi, mengingatkan wartawan harus cermat dalam menggunakan bahasa saat menulis berita. Khusus media nasional, kecermatan semakin penting karena Indonesia memiliki banyak bahasa daerah. Satu kata di dalam bahasa daerah tertentu dapat memiliki arti sangat berbeda ketika digunakan untuk bahasa daerah yang lain.

Kesalahan dalam menggunakan bahasa, menurut Asmadi, masih mudah ditemui di dalam berita pers. Penyebabnya, antara lain, wartawan menyerap bahasa atau kata tanpa mengecek artinya.

Wartawan perlu menyadari ia menulis untuk orang lain. Karena itu, setiap penggunaan bahasa harus mempertimbangkan pemahaman orang lain terhadap bahasa tersebut. “Jangan merasa menulis untuk diri sendiri,” kata Asmadi saat memberi materi pelajaran Laras Bahasa kepada peserta Program Penyegaran Redaktur Spesialis Multimedia di LPDS, Jakarta, Rabu (29/4).

Menghina
Wartawan profesional tidak akan menggunakan bahasa yang dapat diartikan menghina. Untuk itu, menurut Asmadi, wartawan perlu memerhatikan dua hal terkait bahasa. Pertama, perubahan dan perkembangan bahasa. Kedua, penerapan bahasa yang tergantung pada keadaan, seperti budaya, wilayah, etnis, atau gender.

Lebih lanjut, Asmadi mengungkapkan, prinsip bahasa jurnalistik adalah jelas, hemat, dan menarik. Agar dapat memenuhi prinsip bahasa jurnalistik yang menarik, wartawan harus banyak memiliki perbendaharaan kata.

“Saya menyarankan Anda memperbarui terus perbendaharaan kata Anda,” katanya.*

Foto: TD Asmadi (tengah) melakukan foto bersama dengan sebagian peserta program pelatihan di LPDS.

Published in Berita LPDS