Berita Acara: Hasil Lomba Meliput Perubahan Iklim 2015

Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) pada hari ini, Senin,10 Agustus 2015, di kampus LPDS di Jakarta mengadakan penjurian lomba karya jurnalistik meliput perubahan iklim (MPI) bagi wartawan alumni lokakarya MPI yang telah diselenggarakan sejak 2012.

Lebih dari 300 wartawan dari 16 provinsi berhak mengikuti lomba bermasalaku dari 18 Juni hingga 31 Juli 2015. Lomba mensyaratkan penulisan feature interpretatif isu lokal perubahan iklim hasil liputan asli wartawan.

LPDS menerima 42 entri/karya. Satu entri tidak memenuhi tolok ukur karena tidak menyangkut isu lokal. Penilaian tulisan lomba memakai empat tolok ukur. Tiga kriteria pertama menyangkut isi dan kriteria keempat menyangkut penyajian. Empat tolok ukur tersebut ialah:

1) Pemilihan isu lokal perubahan iklim hasil reporting lapangan dengan narasumber primer.

2) Uraian masalah, dampak dan pilihan jalan keluar.

3) Tulisan berdaya gereget dan berdampak terhadap pembaca.

4) Lead efektif, bertatabahasa baku, dan bergaya tulis cair/mudah dipahami, serta mencerdaskan.

Tiga penguji masing-masing dapat rnemberi nilai maksimum 100 dalam rentang nilai 50-100. Ini berarti nilai maksimum mutlak perolehan satu entri ialah 300.

Dewan Penguji/Juri memutuskan dua pemenang dengan nilai paling tinggi dalam urutan sebagai berikut:

1. Helti Marini Sipayung, wartawan LKBN Antara Biro Bengkulu, dengan karya jurnalistik berjudul “Memanen Kebaikan Mangrove”, bernilai total 262.

2. Firmansyah, wartawan Kompas.Com di Bengkulu, dengan karya jurnalistik berjudul “Karnpung Penuh Kotoran Sapi yang Kini Jadi Sentra Biogas”, bernilai total 252.

 

Bilamana pemenang pertama dan/atau kedua berhalangan, maka tiga peraih nilai tertinggi berikut adalah:

1. Zaki Setiawan, wartawan Koran Sindo di Batam, dengan karya jurnalistik berjudul “Terjepit di Antara Lahan Sawit”, bernilai total 246.

2. Sinta Apriani, wartawan Surat Kabar HarianJSKH Mediator, dengan karya jurnalistik “SOS Samarinda: Batubara Bahayakan Warga”, bernilai total 244.

3. Dian Emsaci, wartawan Mingguan Kabar Aceh di Bandaaceh, dengan karya jurnalistik berjudul Lahan bekas kebakaran disulap jadi kebun kayu, bernilai 243; dan Yudhistira, wartawan Berita Satu di Medan, dengan karya jurnalistik berjudul “Bangkit dari Bencana di Titik 268 KM”, bernilai total 243.

Dengan demikian Helti Marini Sipayung dan Firmansyah berhak menerima hadiah tiket/transportasi (pergi pulang) dan akomodasi meliput konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang perubahan iklim (UNFCCC/COP 21) di Paris, Prancis, 30 November-11 Desember 2015.

Keputusan ini ditetapkan dalam rapat Dewan Penguji/Juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

 

Tanda tangan Dewan Penguji/Juri:

IGG Maha Adi (Direktur, Society of Indonesian Environmental Journalists, SIEJ)

Priyambodo RH (Direktur Eksekutif LPDS)

Warief Djajanto Basorie (Manager Proyek MPI)

 

Published in ClimateReporter