Di sebuah ruangan kecil di kawasan Pinangsia, Jakarta, pada tahun 1937, empat pemuda memulai mimpi besar mereka. Dengan hanya sebuah meja, kursi, dan mesin tik tua, mereka menuliskan berita-berita pertama untuk kantor berita yang kelak menjadi saksi perjuangan bangsa.
Kantor Berita ANTARA kemudian berpindah-pindah, seakan mengikuti arus sejarah Indonesia yang penuh gejolak. Dari Pinangsia, mereka menetap sebentar di Tanah Abang Barat No. 90, sebelum akhirnya pada tahun 1942 mereka mengambil alih gedung ANETA yang ditinggalkan di Jalan Pos Utara No. 53. Di tempat inilah mereka memindahkan kantor ANTARA, membawa serta semangat perjuangan untuk menyebarluaskan informasi di tengah pendudukan Jepang. Gedung di Pasar Baru menjadi saksi penting, tempat berita proklamasi kemerdekaan Indonesia tersiar ke dunia.
Namun perjalanan mereka belum berhenti. Setelah kemerdekaan, ANTARA berpindah lagi ke Wisma ANTARA di Jalan Merdeka Selatan No. 17. Meski kantor pusatnya bergeser, gedung bersejarah di Pasar Baru tetap digunakan untuk beberapa divisi. Kini, pada tahun 2024, ANTARA kembali ke tempat yang menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia. Gedung ini, yang kini dikenal sebagai ANTARA Heritage Centre (AHC), menjadi bukti nyata bahwa sejarah tidak hanya hidup di buku, tetapi juga di tempat-tempat yang menyimpan cerita perjuangan.
Ketika Anda memasuki lantai satu gedung ini, suasana langsung mengundang Anda untuk menjelajahi perjalanan visual bangsa. Galeri foto di sini adalah jendela ke sejarah Indonesia yang ditangkap melalui lensa jurnalistik. Salah satu pameran, “53 Tahun Batam,” menampilkan perkembangan kota Batam dari kawasan kecil hingga menjadi pusat ekonomi penting. Foto Jembatan Barelang menjadi favorit banyak pengunjung.
Pameran lainnya, “Legasi Jokowi,” membawa pengunjung melintasi perjalanan seorang pemimpin dari Wali Kota Solo hingga menjadi Presiden RI. Foto-foto sederhana namun bercerita ini mengingatkan kita pada perubahan yang bisa terjadi melalui kerja keras dan dedikasi.
Di lantai dua, suasana menjadi lebih mendalam. Museum Jurnalistik ANTARA menghadirkan koleksi autentik yang mencerminkan perjalanan panjang kantor berita ini. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah mesin tik peninggalan para pendiri ANTARA, yang menjadi saksi bisu perjuangan mereka dalam menyuarakan kebenaran di masa penjajahan. Sebuah kendaraan yang pernah digunakan salah satu pendiri juga terpajang di museum ini, membawa pengunjung pada refleksi tentang dedikasi mereka terhadap bangsa.
ANTARA Heritage Centre bukan hanya sebuah bangunan bersejarah, tetapi juga ruang di mana cerita-cerita masa lalu hidup kembali dan memberi inspirasi bagi generasi masa kini. Tempat ini menghubungkan kita dengan perjuangan, pengorbanan, dan semangat yang tidak pernah padam. Sebuah perjalanan di AHC adalah perjalanan menelusuri jejak para pendiri bangsa—sebuah pengalaman yang tak hanya membuat Anda memahami sejarah, tetapi juga merasakannya.
Published in