JAKARTA, KOMPAS.com – Dominasi Google dalam bisnis internet ternyata menjadi incaran banyak pihak untuk menyainginya. Salah satunya pengembang Bataviase.co.id, konten agregator dan mesin pencari asal Indonesia yang disebut-sebut bisa membendung kekuatan Google di Indonesia.
“Jika kita melawan satu-satu, Google selalu menang. Tapi jika kita bergabung dalam satu konten agregator, kita mampu menghadapi Google,” ucap Andi Sjarif, Managing Director Media Trac, saat mempresentasikan Konten Agregator tersebut di hadapan para anggota Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) saat acara Jambore Pers di Jakarta, Rabu (19/8).
Andi menjelaskan, pendapatan surat kabar di Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa saat ini cenderung terus menurun. Hal ini berbanding terbalik dengan pendapatan yang dihasilkan oleh Google hanya dengan mengambil isi dari penerbitan pers.
Tahun 1999, dia memaparkan, pendapatan Google hanya sekitar 220.000 dollar AS dan terus meningkat hingga tahun 2008 yang mencapai 22 miliar dollar AS. “Naik 100.000 kali lipat dalam 9 tahun. Rata-rata perkembangan 271,2 persen per tahun,” ucapnya.
Dari penelusuran Media Track dengan memasukkan 200 kata kunci ke dalam mesin pencari Google, ditemukan 4.778 iklan dalam Google Indonesia. Dari iklan tersebut, Google mendapatkan Rp 1.298.224.884 pada bulan Juli dan dalam satu tahun mendapat Rp 15.482.698.616.952. “Itu hanya dengan 200 keyword,” ungkapnya.
Dalam 100 top situs di Indonesia, katanya, Google telah menguasai 34 persen dari seluruh trafic. Adapun portal-portal berita besar di Indonesia hanya menguasai 7 persen trafic.
Menurutnya, ada dua alternatif untuk membendung dominasi Google tersebut, yaitu dengan membangun media online untuk setiap penerbitan pers atau bergabung bersama dengan membentuk Konten Agregator. “Pembentukan situs jaringan ini akan menjadi server terbesar di Indonesia,” ucapnya.
Untuk saat ini dalam konten agregator www.bataviase.co.id, katanya, sudah bergabung 23 anggota SPS dan sanggup menampung sebanyak 400 anggota lain. “Mampu menampung 15.000 artikel per hari,” kata Andi.
Ketua Umum Serikat Penerbitan Surat Kabar (SPS) H Dahlan Iskan mengatakan, portal tersebut dibangun sebagai salah satu strategi untuk menyikapi perkembangan dunia online dan digital yang tidak bisa dilawan. “Sebaiknya dimanfaatkan untuk kepentingan pertumbuhan industri media cetak di Indonesia,” katanya. (C8-09)
Sumber: www.kompas.com / Rabu, 19 Agustus 2009
http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/08/19/1309034/konten.agregator.indonesia.berupaya.membendung.dominasi.google
Published in