Pers Harus Dorong “Social Engineering”

MAKASSAR (fajar.co.id) — Pers harus mendorong agar ada social engineering antara pemerintah dan masyarakat. Hal itu dapat dicapai jika ada sinergitas pers dan pemerintah.

“Pers juga mestinya menjadi moral force dengan tetap mengacu pada kode etik jurnalistik dalam menjalankan fungsinya.”

Hal itu dilontarkan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo saat menjadi keynote speech dalam Seminar Nasional yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Aula Lantai II Gedung Fajar Graha Pena, Senin 5 Oktober.

Seminar bertema Strategi Rancang Bangun Masa Depan Pers Nasional tersebut menghadirkan pembicara CEO Fajar Group HM Alwi Hamu, budayawan Rahman
Arge, akademi Faisal Abdullah serta pimpinan redaksi media.

Alwi menguraikan bahwa pers kini sudah menjadi industri, berbeda dengan dulu yang sangat idealis dan non profit. Pembaca juga kini tak lagi mengandalkan koran tapi juga bisa mendapatkan informasi atau membaca melalui handphone dan laptop.

Adapun Rahman Arge mengatakan, bahwa panggilan hati nurani menjadi inti pelaksaan kode etik jurnalistik. “Pers Indonesia saatnya tak lagi melawan tirani politik tapi lebih pada promotio justice atau pembela keadilan. Untuk itu harus dibenahi dulu kode etiknya sebagai panggilan hati nurani,” ujar kolomnis Fajar ini.

Sedangkan pakar hukum Unhas Faisal Abdullah menilai masih minimnya pengetahuan masyarakat terhadap bagaimana menjalankan hak jawab dan juga hak tolak. (Laporan: Angriani s ugart / nin).

Sumber: http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=70566

Published in Berita LPDS