YOGYA (KR) – Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) Priyambodo RH, dalam penutupan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Hotel Melia Purosani, Sabtu (17/12) menilai kerja jurnalistik kurang terbiasa mengevaluasi berita-berita yang telah disiarkan atau ditayangkan. Penilaian ini berdasarkan pengamatannya pada UKW unit Rapat Evaluasi Redaksi.
“Ke depan wartawan harus lebih kreatif karena akan menghadapi persaingan lebih ketat tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga serbuan jurnalis dari luar negeri, sehingga jangan mau hanya menjadi wartawan yang biasa-biasa saja. Selain itu wartawan harus mampu menjaga kompetensi kewartawanannya, kalau tidak ingin dicabut oleh Dewan Pers,” ujar Direktur Eksekutif LPDS Priyambodo RH.
Dalam UKW atau penerapan Standar Uji Kompetensi Wartawan kerja sama Yayasan TIFA-LPDS Angkatan ke-11, selama 3 hari, 15-17 Desember 2011 ini diikuti 29 peserta terdiri wartawan utama, madya dan muda. Dari 29 peserta tersebut, 28 dinyatakan lolos kompetensi, sementara seorang wartawan mengundurkan diri sehingga belum lolos uji kompetensi.
Menurut Priyambodo RH yang juga jurnalis Kantor Berita Indonesia ‘Antara; ini peserta yang mengikuti UKW angkatan ke-11 dengan 5 penguji ini cukup komplet, beragam karakter baik wartawan maupun lembaga atau perusahaan pengirimnya. Selain itu juga beragam tingkat pendidikan akhirnya dan penting pada saat mengikuti UKW mampu menanggalkan atribut dari medianya.
Penutupan UKW diwarnai dengan penyerahan piagam kepada seluruh peserta yang ditandatangani Ketua Umum Yayasan Pendidikan Multimedia Adinegoro, Bambang Harymurti dan Direktur Eksekutif LPDS Priyambodo RH.
Sementara sertifikat dan kartu kompetensi akan dikeluarkan Dewan Pers. Dalam pengantar UKW hari pertama menghadirkan wartawan senior Parni Hadi.
Sumber: Kedaulatan Rakyat. ww.kr.co.id / 20/12/2011 08:28:52
http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=136305&actmenu=36
Published in